Sejarah adalah salah satu Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus diketahui atau dipelajari terutama kebudayaan dan yang harus dijaga ke aslianya dan dilestarikan, agar dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Maka dari itu mata pelajaran Sejarah sampai saat ini masih di pelajari di sekolahan hinga sampai di universitas. Beikut ini contoh kliping Sejarah materi hanya sebagian saja tentang Hasil Budaya Zaman Batu Dan Zaman Logam untuk sebagai contoh tugas, untuk lebih lenkapnya lagi dapat dicari di website tentang sejarah yang lebih dalam membahas sejarah tentang Hasil Budaya Zaman Batu Dan Zaman Logam.
Kliping Sejarah
Hasil Budaya Zaman Batu Dan Zaman Logam
Hasil Budaya Zaman Batu Dan Zaman Logam
Disusun oleh:
Nama : thopads
Kelas : X IPS ³
Tahun Pelajaran 2017/2018
Halaman Judul
Halaman Judul .......................................... ii
Kata Pengantar ......................................... iii
Hasil Budaya Zaman Batu ......................... 4
Hasil Budaya Zaman Logam ...................... 5
Penutup .................................................... 6
Kata Pengantar
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan kliping ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Kliping ini di susun guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat. Dalam penyusunan kliping ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun kliping ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca kliping ini terutama Guru Mata Pelajaran Sejarah yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Hasil Budaya Zaman Batu
1. Zaman Batu Tua ( Paleolithikum)
Kapak Genggam : berfungsi untuk menggali umbi, memotong dan menguliti binatang
Kapak Perimbas : berfungsi untuk merimbas kayu, memecahkan tulang, dan sebagai senjata yang banyak ditemukan di Pacitan.
Maka Ralph Von Koeningswald menyebutkan kebudayaan Pacitan. Dan pendukung kebudayaan Pacitan adalah jenis Phitecantropus.
Halaman Judul .......................................... ii
Kata Pengantar ......................................... iii
Hasil Budaya Zaman Batu ......................... 4
Hasil Budaya Zaman Logam ...................... 5
Penutup .................................................... 6
Kata Pengantar
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan kliping ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Kliping ini di susun guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat. Dalam penyusunan kliping ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun kliping ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca kliping ini terutama Guru Mata Pelajaran Sejarah yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Hasil Budaya Zaman Batu
1. Zaman Batu Tua ( Paleolithikum)
Source Google Image |
Kapak Genggam : berfungsi untuk menggali umbi, memotong dan menguliti binatang
Source Google Image |
Kapak Perimbas : berfungsi untuk merimbas kayu, memecahkan tulang, dan sebagai senjata yang banyak ditemukan di Pacitan.
Maka Ralph Von Koeningswald menyebutkan kebudayaan Pacitan. Dan pendukung kebudayaan Pacitan adalah jenis Phitecantropus.
2. Zaman Batu Madya ( Paleolithikum)
Kapak Sumatra (Pebble) : Sejenis kapak genggam yang sudah digosok, tetapi belum sampai halus. Terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah.
Batu Pipisan : Terdiri dari batu penggiling dan landasannya. Berfungsi untuk menggiling makanan, menghaluskan bahan makanan.
3. Zaman Batu Baru ( Neolithikum)
Kapak Persegi : Kapak persegi dibuat dari batu persegi. Kapak ini dipergunakan untuk mengerjakan kayu, menggarap tanah, dan melaksanakan upacara. Di Indonesia, kapak persegi atau juga disebut beliung persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Nusatenggara.
Kapak Lonjong : Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong. Ukurannya ada yang besar ada yang kecil. Alat digunakan sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan memotong kayu atau pohon. Jenis kapak lonjong ditemukan di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.
Hasil Budaya Zaman Logam
1. Zaman Logam Tembaga
Hasil kebudayaan zaman tembaga di Eropa yaitu kapak tembaga Mondsee
Hasil Kebudayaan zaman tembaga di Asia Selatan yaitu perkakas yg dibuat dari biji tembaga
Catatan:
Menurut para ahli arkeologi dan sejarah di Indonesia, Indonesia tidak mengenal fase zaman tembaga. Hal ini berbeda dengan yg terjadi di eropa pada zaman logam mengalami 3 fase/bagian yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
2. Zaman Logam Perungu
Candrasa adalah kapak corong yang satu sisinya memanjang. Candrasa ini biasanya digunakan sebagai tanda kebesaran dan alat upacara saja. Banyak ditemukan di Yogyakarta dan Roti.
Nekara : Genderang dari perunggu yang berfungsi sebagai alat upacara, yaitu ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek moyang. Ditemukan di Jawa, Bali, Roti, Selayar, dan Kei. Nekara terbesar tan ditemukan dibali yang dikenal dengan Nekara Bulan Pejeng. Ada juga nekara berukuran kecil yang disebut dengan Moko dietmukan di daerah Alor. Moko dapat difungsikan sebagai pustaka atau mas kawin.
3. Zaman Logam Besi
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
Source Google Image |
Kapak Sumatra (Pebble) : Sejenis kapak genggam yang sudah digosok, tetapi belum sampai halus. Terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah.
Source Google Image |
Batu Pipisan : Terdiri dari batu penggiling dan landasannya. Berfungsi untuk menggiling makanan, menghaluskan bahan makanan.
3. Zaman Batu Baru ( Neolithikum)
Source Google Image |
Kapak Persegi : Kapak persegi dibuat dari batu persegi. Kapak ini dipergunakan untuk mengerjakan kayu, menggarap tanah, dan melaksanakan upacara. Di Indonesia, kapak persegi atau juga disebut beliung persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Nusatenggara.
Source Google Image |
Kapak Lonjong : Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong. Ukurannya ada yang besar ada yang kecil. Alat digunakan sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan memotong kayu atau pohon. Jenis kapak lonjong ditemukan di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.
Hasil Budaya Zaman Logam
1. Zaman Logam Tembaga
Source Google Image |
Hasil kebudayaan zaman tembaga di Eropa yaitu kapak tembaga Mondsee
Hasil Kebudayaan zaman tembaga di Asia Selatan yaitu perkakas yg dibuat dari biji tembaga
Catatan:
Menurut para ahli arkeologi dan sejarah di Indonesia, Indonesia tidak mengenal fase zaman tembaga. Hal ini berbeda dengan yg terjadi di eropa pada zaman logam mengalami 3 fase/bagian yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
2. Zaman Logam Perungu
Source Google Image |
Candrasa adalah kapak corong yang satu sisinya memanjang. Candrasa ini biasanya digunakan sebagai tanda kebesaran dan alat upacara saja. Banyak ditemukan di Yogyakarta dan Roti.
Source Google Image |
Nekara : Genderang dari perunggu yang berfungsi sebagai alat upacara, yaitu ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek moyang. Ditemukan di Jawa, Bali, Roti, Selayar, dan Kei. Nekara terbesar tan ditemukan dibali yang dikenal dengan Nekara Bulan Pejeng. Ada juga nekara berukuran kecil yang disebut dengan Moko dietmukan di daerah Alor. Moko dapat difungsikan sebagai pustaka atau mas kawin.
3. Zaman Logam Besi
Source Google Image |
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
Source Google Image |
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
Penutup
1. KESIMPULAN
Kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dapat bertahan hidup karena menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu ada karena dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segala corak kehidupan masyarakat dapat diketahui.
Dengan demikian dari hasil-hasil kebudayaan material dapat dikaji dan dipelajari corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Berdasarkan hasil-hasil kebudayaan yang ditinggalkan oleh masyarakat di kepulauan Nusantara sebelum mengenal tulisan, maka kehidupan masyarakat paling awal di Indonesia oleh para ahli di bagi menjadi dua zaman. Dua zaman tersebut yaitu:
A. Zaman Batu
• Zaman Batu Tua ( Paleolithikum)
• Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
• Zaman Batu Baru ( Neolithikum)
B. Zaman Logam
• Zaman Logam Tembaga
• Zaman Logam Perunggu
• Zaman Logam Besi
Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia tidak mengenal zaman tembaga. Demikian juga peninggalan zaman besi jumlahnya juga sangat sedikit dan waktunya bersamaan dengan zaman perunggu sehingga di Indonesia hanya mengenal zaman perunggu saja
2. SARAN
Peninggalan sejarah dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk artefak maupun kebudayaan hendaknyalah dilestarikan dan dijaga ke asliannya.
Sumber: Google Docs
1. KESIMPULAN
Kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dapat bertahan hidup karena menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu ada karena dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segala corak kehidupan masyarakat dapat diketahui.
Dengan demikian dari hasil-hasil kebudayaan material dapat dikaji dan dipelajari corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Berdasarkan hasil-hasil kebudayaan yang ditinggalkan oleh masyarakat di kepulauan Nusantara sebelum mengenal tulisan, maka kehidupan masyarakat paling awal di Indonesia oleh para ahli di bagi menjadi dua zaman. Dua zaman tersebut yaitu:
A. Zaman Batu
• Zaman Batu Tua ( Paleolithikum)
• Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
• Zaman Batu Baru ( Neolithikum)
B. Zaman Logam
• Zaman Logam Tembaga
• Zaman Logam Perunggu
• Zaman Logam Besi
Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia tidak mengenal zaman tembaga. Demikian juga peninggalan zaman besi jumlahnya juga sangat sedikit dan waktunya bersamaan dengan zaman perunggu sehingga di Indonesia hanya mengenal zaman perunggu saja
2. SARAN
Peninggalan sejarah dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk artefak maupun kebudayaan hendaknyalah dilestarikan dan dijaga ke asliannya.
Sumber: Google Docs
hallo,mas gimana nih cara ikin templat blog seperti ini,bagus sekali..
ReplyDeletemohon pencerhannya dong!